Mengedipkan mata hingga terpejam..
Mulutku yang 'kan terbungkam..
Membiarkannya melukiskan senyum..
Izinkanku beristirahat..
Di dalam malam tanpa dilihat..
Tanpa siapa pun akan tahu...
Akan kesedihan yang lalu...
Izinkanku menangis..
Melupakan kata-kata manis..
Kata-kata yang selalu kuucap...
Selalu, saat dirimu kudekap...
Izinkanku terluka..
Meluapkan semua derita..
Walau di dalam kesendirian...
Berikanlah diriku ketenangan...
Aku juga ingin menangis!..
Saat siluet luka semakin membekas..
Saat kumulai lelah dengan senyum palsu...
Saat, kuingat kembali tentangmu...
Pundakku sudah terlalu berat!
Pikiranku sudah terlalu berkarat!
Kuingin melepas, membuang segalanya
Kuingin melepas, membuang air mata
Maaf....
Hanya untuk detik saja....
Hanya untuk kali ini saja....
Izinkanku... menangis....
Izinkanku... menyerah....
--------------------------------------------------
*Tema: Kesendirian
#Note:
Jika hidup memanglah harus saling membantu, memberikan pundak memanglah harus dilakukan. Meskipun berat, menyakitkan juga penuh luka. Selalu membantu orang lain, saat dirimu lebih terluka, lebih butuh bantuan. Kau tertawa & tersenyum pada mereka. Karena kau tahu, jatuh itu sangat menyakitkan. Seperti dirimu sekarang.
Hanya saja, kau perlu ingat. Bukan cuma mereka yang butuh melepaskan masalah, tetapi kau juga. Lagipula, pundak jika selalu dipakai menopang orang lain. Lama kelamaan akan terasa berat. Dan akhirnya, jatuh juga.